<

Mempelajari Konsep Wilayah dan Perwilayahan

[ad_1]

Konsep Wilayah dan Perwilayahan

Pada artikel Geografi Kelas 12 kali ini, kita akan belajar mengenai konsep wilayah dan perwilayahan. Kira-kira, bedanya apa, ya? 

Teman-teman, kalo kamu perhatikan, wilayah pertanian dengan wilayah hutan itu merupakan dua wilayah yang berbeda, bukan? Wilayah pertanian umumnya berada di dataran rendah, sedangkan wilayah hutan umumnya berada di dataran tinggi yang bersuhu lebih dingin. Nah, suatu wilayah dikatakan berbeda dengan wilayah lain karena suatu ketampakan tertentu. Ketampakan seperti apa ya? Agar kalian lebih mengerti, simak artikel mengenai konsep wilayah dan perwilayahan berikut ini ya.

 

Pengertian Wilayah (Region)

Oke, di awal tadi, kita udah singgung mengenai wilayah. Tapi, kamu udah tau belum, apa yang dimaksud dengan wilayah? Dilansir dari buku tentang Perencanaan dan Pengembangan Wilayah karya Ernan Rustiadi, wilayah atau region adalah bagian dari permukaan bumi yang memiliki karakteristik khusus atau khas tersendiri.

Karakteristik ini ditunjukkan oleh sifat-sifat yang berbeda. Contohnya seperti wilayah pertanian dan wilayah hutan yang kenampakan alamnya berbeda. Ada juga contoh lainnya itu seperti wilayah kota dengan wilayah pedesaan.

konsep wilayah dan perwilayahan

 

Baca juga: Memahami Pembangunan dan Pengembangan Wilayah

 

Pembagian Wilayah

Wilayah digolongkan menjadi dua, yaitu wilayah formal dan fungsional. Bedanya apa ya?

 

1. Wilayah Formal (Uniform Region)

Wilayah formal dicirikan berdasarkan keseragaman atau homogenitas tertentu. Misalnya, berdasarkan kriteria fisik atau alam, maupun kriteria sosial budaya.

 

  1. Wilayah formal berdasarkan kriteria fisik dilihat dari kesamaan topografi, jenis batuan, iklim, dan vegetasi. Misalnya, wilayah pegunungan kapur (karst), wilayah beriklim dingin, dan wilayah vegetasi mangrove.
  2. Wilayah formal berdasarkan kriteria sosial budaya, misalnya wilayah suku Banjar, wilayah industri tekstil, dan wilayah pertanian sawah basah.

 

Baca juga: Manfaat SIG dalam Potensi Wilayah

 

2. Wilayah Fungsional (Nodal Region)

Sementara itu, wilayah fungsional dicirikan dengan kegiatan yang saling berhubungan antara beberapa pusat kegiatan secara fungsional. Maksudnya apa, sih? Misalnya, wilayah Jabodetabek secara fisik memang berbeda (heterogen), namun secara fungsional saling berhubungan dalam memenuhi kebutuhan hidup di setiap wilayah.

Oke, teman-teman, sekarang kamu sudah tau ya mengenai wilayah. Lalu, bagaimana dengan perwilayahan? 

 

Pengertian Perwilayahan

Perwilayahan (regionalisasi) adalah suatu proses penggolongan wilayah berdasarkan kriteria tertentu. Klasifikasi atau penggolongan wilayah dapat dilakukan secara formal maupun fungsional. Dalam perencanaan pembangunan, pemerintah harus memahami kondisi suatu wilayah karena setiap wilayah memiliki kondisi yang berbeda-beda.

Penggolongan wilayah secara garis besar terbagi atas:

  1. Natural Region (Wilayah Alamiah atau Fisik); berdasarkan ketampakan alami, seperti wilayah pertanian dan kehutanan.
  2. Single Feature Region (Wilayah Ketampakan Tunggal); berdasarkan pada satu ketampakan, seperti wilayah berdasarkan iklim, hewan, atau iklim saja.
  3. Generic Region (Wilayah Berdasarkan Jenisnya); didasarkan pada ketampakan jenis atau tema tertentu. Misalnya di wilayah hutan hujan tropis yang ditonjolkan hanyalah flora tertentu seperti anggrek.
  4. Specific Region (Wilayah Spesifik atau Khusus); dicirikan kondisi grafis yang khas dalam hubungannya dengan letak, adat istiadat, budaya, dan kependudukan secara umum. Misalnya wilayah Asia Tenggara, Eropa Timur, dsb.
  5. Factor Analysis Region (Wilayah Analisis Faktor); berdasarkan metoda statistik-deskriptif atau dengan metoda statistik-analitik. Penentuan wilayah berdasarkan analisis faktor terutama bertujuan untuk hal-hal yang bersifat produktif, seperti penentuan wilayah untuk tanaman jagung dan kentang.

monaco negara terkecil di dunia

 

Manfaat Perwilayahan (Regionalisasi)

 

  1. Mengurutkan dan menyederhanakan informasi mengenai keanekaragaman dan gejala atau fenomena di permukaan bumi.
  2. Untuk meratakan pembangunan di semua wilayah sehingga dapat mengurangi kesenjangan antar wilayah.
  3. Memudahkan koordinasi berbagai program pembangunan pada tiap daerah.
  4. Memantau perubahan-perubahan yang terjadi, baik gejala alam maupun manusia.

Dengan adanya konsep wilayah dan perwilayahan ini dapat berlanjut untuk melakukan identifikasi pusat pertumbuhan di suatu wilayah.

Sekian pembahasan mengenai konsep wilayah dan perwilayahan. Semoga, dengan membaca artikel ini, bisa menjawab rasa bingung kamu, ya. Kalo kamu masih kurang puas dengan materi yang disampaikan di artikel ini, kamu bisa coba akses video pembelajaran yang lebih lengkap dan menarik di ruangbelajar. Di sana, ada konsep kilat yang bakal bikin kamu mudah paham materi dalam waktu singkat. Klik banner di bawah untuk informasi lebih lanjut!

ruangbelajar

Referensi:

Endarto, Danang, Dkk, 2009. Geografi 3 Untuk SMA/MA Kelas XII, Jakarta, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

 

Artikel ini diperbaharui pada tanggal 17 September 2022.

[ad_2]
<

About mukhlis.net

blogging and sharing

Leave a Reply

Your email address will not be published.