[ad_1]
Para peneliti telah menemukan tengkorak spesies dinosaurus baru yang sebagian lengkap di Argentina yang mereka katakan bisa menjadi kerabat dekat dari kelompok dinosaurus tanpa senjata yang berkeliaran di belahan bumi selatan. Mereka mengatakan spesies baru, yang disebut Guemesia ochoai, menawarkan bukti baru tentang ekosistem unik selama Kapur Akhir, lebih dari 70 juta tahun yang lalu. Guemesia ochoai adalah anggota Abelisauridae, kelompok karnivora yang berkeliaran di tempat yang sekarang disebut Afrika, Amerika Selatan, dan India. Para peneliti mengatakan bahwa spesies yang baru ditemukan Cbisa menjadi kerabat dekat nenek moyang abelisaurid.
Namun, Guemesia ochoai berbeda dari kerabat abelisauridnya dalam dua hal. Satu, ini dinosaurus spesies tidak memiliki tanduk; dan dua, kemungkinan besar tinggal di tempat yang sekarang disebut Argentina utara di mana tengkoraknya ditemukan, bukan di bagian selatan negara tempat sebagian besar sisa-sisa abelisaurid ditemukan. Poin kedua menunjukkan G ochoai bisa hidup di ekosistem yang bervariasi.
Melihat hal ini dari perspektif hari ini bisa menyesatkan tentang bagaimana hewan-hewan ini berkeliaran di Amerika, Afrika, dan India karena ini adalah daratan yang terpisah. Tetapi ratusan juta tahun yang lalu, semua benua ini digabungkan menjadi satu superbenua yang dikenal sebagai Pangaea. Seiring waktu, ketika lempeng tektonik bergeser, daratan ini mulai pecah menjadi Gondwana dan Laurasia. Sekitar 180 juta tahun yang lalu, Gondwana dan Laurasia sendiri mulai terbelah, begitu juga dengan India.
Namun, prosesnya lambat. Dan karenanya spesies masih bisa bergerak di antara mereka. Beberapa ilmuwan mengatakan fauna dari setiap daratan sebagian besar akan sama.
“Dinosaurus baru ini sangat tidak biasa untuk jenisnya. Ia memiliki beberapa karakteristik utama yang menunjukkan bahwa itu adalah spesies baru, memberikan informasi baru yang penting tentang wilayah dunia yang tidak banyak kita ketahui,” Profesor Anjali Goswami, rekan -penulis pemimpin penelitian dan penelitian di Museum Sejarah Alam di London, mengatakan dalam a penyataan.
Para peneliti telah mempublikasikan temuan mereka di Jurnal Paleontologi Vertebrata
Setelah menganalisis tengkorak, para peneliti menemukan bahwa tempurung otak G. ochoai kecil, menunjukkan bahwa ia memiliki otak kecil. Para peneliti berharap untuk menemukan lebih banyak spesimen G. ochoai dan kerabatnya dalam upaya untuk memahami lebih banyak tentang kehidupan di Argentina kuno.
.
[ad_2]